A. Pengertian
Penyalahgunaan Internet
Penyalahgunaan adalah proses atau cara perbuatan
menyeleweng untuk melakukan sesuatu yang tidak sepatutnya atau menggunakan
sesuatu tidak semestinya karena rasa ingin tahu sesuatu hal yang negatif. Jadi
penyalahgunaan internet adalah internet yang seharusnya digunakan untuk hal-hal
yang positif, misalnya untuk mencari pengetahuan seputar ilmu yang dipelajari
di sekolah serta berbagai informasi dari seluruh dunia, disalahgunakan untuk
tujuan lain yang bersifat buruk. Bahkan, kebanyakan yang menyalahgunakan
internet adalah remaja. Sesungguhnya baik dan buruknya internet bergantung pada
penggunanya. Jika penggunanya mempergunakannya untuk hal-hal yang baik, maka
hasilnya akan baik. Namun jika digunakan untuk perbuatan buruk, maka hasilnya
akan buruk.
B. Jenis-jenis
penyalahgunaan internet dikalangan pelajar SMP
1. Pornografi
Internet
sangat identik dengan yang namanya pornografi. Dengan adanya kemampuan
penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.
Hal-hal ini sering terjadi di kalangan pelajar, yang berawal dari penasaran
sampai mereka berani untuk membuka situs pornografi dan melihatnya. Hal ini
sangat disayangkan oleh dunia pendidikan karena melihat anak yang masih dibawah
bimbingan orang tua melihat yang tidak sepatutnya mereka lihat.
2. Plagiat
Pelajar
yang malas mengerjakan tugasnya sendiri sering melakukan plagiat yaitu
mengerjakan tugas dengan cara mencontek dan pada saat ini dunia teknologi
semakain canggih maka mereka semakin mudah untuk mencari jawaban ketika sedang
ujian di sekolah.
3. Game
online
Game
online adalah sebuah permainan atau (games) yang dimainkan di dalam suatau
jaringan LAN maupun internet. Games saat ini tidak seperti game terdahulu, jika
dahulu game hanya bisa maksimal dimainkan dua orang, sekarang dengan kemajuan
teknologi terutama jaringan internet game bisa dimainkan 100 orang lebih
sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Game online juga membawa dampak yang
besar terutama pada perkembangan anak maupun jiwa seseorang. Walaupun kita
dapat bersosialisasi dengan game online dengan pemain lainnya game online kerap
membuat pemainnya melupakan kehidupan sosial dalam kehidupan sebenarnya,
terutama dikalangan pelajar yang sering menggunakan game online sebagai hiburan
untuk menghilangkan kejenuhan disaat banyak tugas sekolah.
4. Facebok
Facebook
adalah jejaring sosial yang sering digunakan oleh para pelajar SMP yang fungsi
utamanya adalah untuk berkomunikasi sesama teman dan bisa dilakukan dimanapun
dan kapanpun, tetapi facebook juga bukan sekedar untuk berkomunikasi tetapi
pelajar lebih sering memanfaatkan facebook sebagai tempat curahan hati, namun
mereka sering membesar-besarkan masalah dan mereka juga sering menggunakan ungkapan yang tidak sopan dan tidak jarang
mereka berseteru di facebook dengan sesama temannya.
5. Yotoube
Arus
globalisasi begitu merasuk kedalam masyarakat terutama dikalangan pelajar SMP
yang cenderung penasaran terhadap sesuatu yang baru. Demikian juga dengan
perkembangan internet yang telah memudahkan perkembangan iptek dengan adanya
kemudahan mengakses berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia dengan murah
dan cepat. Selain itu, dalam arus globalisasi terjadi perubahan perilaku
masyarakat di bidang mode pakaian peralatan hidup, dan makanan akibat pengaruh
penyebaran informasi dari luar negeri melalui media massa terutama youtobe yang
didalamnya ada flm-flm luar negeri yang menceritakan kehidupan sehari-hari
mereka. Saat ini para pelajar sedang mengidolakan artis korea secara
berlebiahan dikarenakan sering melihat drama korea di youtoube.
C. Penyebab
Penyalahgunaan Internet
1. Kurangnya
pengawasan dari orang tua
Orang
tua adalah orang pertama yang harus selalu memperhatikan dan membimbing anaknya
dalam setiap kegiatan anaknya baik di rumah, sekolah maupun di luar. Namun orang
tua selalu ada alasan sibuk dengan pekerjaannya, dan komunikasi mereka tidak
baik tidak ada keterbukaan antara orang tua dan anak. Orangtua yang tidak
memiliki pengetahuan tentang internet, dan terlalu mempercayai anaknya sehingga
anak merasa bebas untuk melakukan segala hal di internet tersebut.
2. Peran
guru di sekolah
Guru
adalah orang tua bagi siswanya di sekolah untuk membimbing siswanya untuk
menentukan mana yang benar dan mana yang salah dalam melakukan sesuatu. Akan
tetapi guru disekolah kurang memperhatikan siswanya, guru terlalu cuek terhadap
kondisi siswanya dan guru selalu beralasan siswa itu tidak hanya satu atau dua
saja melainkan banyak, sehingga kegiatan siswa itu tidak bisa terkontrol
semuanya.
3. Lingkungan
Masyarakat
Lingkungan
masyarakat adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap remaja, jika
lingkungan masyarakatnya cenderung melakukan hal yang negatif maka seseorang
yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut akan melakukan hal yang sama,
seperti menggunakan facebook untuk alat berkomuniaksi tetapi di salahgunakan
untuk berkomentar dengan ungkapan yag kurang sopan.
4. Rendahnya
Iman dan Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan
karakter dan pendidikan agama itu sangat penting dibandingkan pendidikan yang
lainnya, karena itu adalah landasan untuk seseorang mempunyai akhlak yang baik
sehingga tidak melakukan hal-hal yang negatif. Namun di jaman era globalisasi
ini kebanyakan orang mengenyampingkan pendidikan agamanya dibandingkan
pendidikan umum. Kebanyakan orangtua sekarang malah menyuruh anaknya untuk ikut
bimbel contohnya bimbel musik, olahraga, balet dan lainnya, semua itu hal yang
baik. Namun alangkah lebih baik jika pendidikan agama yang diutamakan karena
menyangkut perilaku baik buruk perilaku pelajar tersebut.
5. Salah
bergaul
Teman
adalah salah satu faktor utama yang menentukan sikap perilaku seseorang jika
seseorang berteman dengan orang yang tidak baik maka orang itu kemungkinan akan
mempunyai perilaku yang tidak baik juga
D. Dampak
Penyalahagunaan Internet
1. Kecanduan Internet
Terbentuknya situs-situs pornografi
cenderung meracuni jiwa pelajar, para pelajar akan ketagihan membuka
situs-situs negatif tersebut dan akan lebih sering membuka situs negatif di banding
dengan situs positif.
2. Adanya Kekerasan
Kekerasan dikalangan pelajar itu
berawal dari pertengkaran di media sosial, dan adanya situs-situs atau video
yang sedang melakukan kekerasan seperti tawuran atau perkelahian pelajar
sehingga pelajar yang membuka video tawuran menirukan adegan yang ada di video untuk
bertawuran antar sekolah karena itu mereka akan menjadi lebih merasa bangga dan
hebat didepan teman-temannya.
3. Rusaknya moral bangsa
Rusaknya moral bangsa, para pelajar
yang sudah teracuni situs-situs di internet yang berbau asusila akan merusak
moralnya dan sulit untuk diperbaiaki lagi jika tidak ada kesadaran dari diri
sendiri dan bimbingan dari orang lain untuk berubah.
4. Menurunnya Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa menurun
akibat sering meamainkan intrernet dan membuka situs-situs yang tidak
seharusnya itu memicu anak menjadi malas belajar, minat belajar berkurang, atau
enggan melakukan aktivitas sosial lainnya.
5. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu mereka akan semakin besar terhadap sesuatu
yang negatif.
6. Meniru Budaya Asing
Meniru budaya asing itu baik jika
yang ditirukannya itu sesuatu hal yang baik, namun mereka menirukan gaya hidup
orang-orang luar negeri yang perilakunya cenderung negatif seperti anak pelajar
perempuan menirukan gaya berbicara dan gaya berpakaian artis idolanya.
7. Perubahan Tingkah Laku Sosial
Orang yang terlalu sibuk dengan
internet dapat menimbulkan semacam kecanduan. Bagi orang-orang seperti ini bisa
lupa dengan pergaulan sosialnya. Orang seperti ini bisa berhari-hari di depan
komputer tanpa memperdulikan lingkungan sekitar. Hanya dunia maya yang ada
dihadapannya, sementara dunia nyata dihadapannya di abaikan.
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metodelogi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian adalah metode deskriptif. Tujuan adanya metode penelitian ini adalah
untuk memberikan gambaran tentang bagaimana langkah-langkah penelitian
dilakukan, sehingga permasalahan penelitian dapat dipecahakan.
Metode
penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang, (Winarno Surakhmad (2004: 139). Karena banyak sekali ragam penelitian
demikian, metode deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai
teknik deskriptif. Diantaranya adalah penelitian yang menuturkan, menganalisa
dan mengklasifikasikan, penyelidikan, dengan teknik survey, dengan teknik
interview angket, serta observasi.
Pada penelitian ini
kami menggunakan metode penelitian survey
yang
bertujuan untuk memperoleh data dari para pelaku penyalahgunaan internet,
survey ini berupa beberapa
pernyataan berbentuk angket yang kami tujukkan khususnya
kepada
orang-orang dalam hal ini
adalah siswa-siswi SMP yang ada di kota yang sudah mengenal kecanggihan
internet.
B. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan
terhadap kalangan pelajar SMP N 9 yang bertempat di Jl. Pramuka Argasunya
Cirebon Timur. Sekolah ini mempunyai Visi “
Menjadikan SMP N 9 kota Cirebon sebagai sekolah yang unggul dalam bidang
akademik dan non akademik di tahun 2015”.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut
Prof. Dr. Sugiyono (2012 :
hal.80-82) bahwa populasi
adalah wilayah generralisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Populasi yang dijadikan
penelitian kami adalah dari kalangan siswa siswi SMP N 9 kota Cirebon khususnya
siswa-siswi kelas VII F, dengan menggunakan probably sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, lebih spesifiknya kita
mengambil teknik Simple Random Sampling.
D. Pengumpulan Data
Menurut Prof. Dr. Sudjana, M.A., M.Sc (2005 : hal. 7) bahwa dalam proses
pengumpulan data dapat dilakukan dengan melalui sensus atau sampling. Untuk
melakukan sensus dan sampling langkahnya antara lain : 1. Melakukan penelitian
langsung ke lapangan dan kemudian hasilnya dicatat yang kemudian hasil tersebut
akan dilakukan analisis. 2. Mengambil atau menggunakan sebagian data yang telah
di laporkan oleh olrang lain. 3. Mengadakan angket; yakni cara pengumpulan data
dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang sudah disiapkan dan
disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi dengan
tepat.
Prof. Dr. Sugiyono (2012 : hal. 142) mengemukakan bahwa kuesioner
merupakan pemberian seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis yang
ditujukan kepada responden agar diperolehnya data yang di inginkan. Dengan
mengadakan angket maka adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden
sehingga terciptanya situasi yang cukup baik dan responden akan memberikan
jawaban yang obyektif.
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan baik dari populasi ataupun dari sampel bisa
disajikan dalam bentuk yang baik. Penyajian data yang sering di pakai adalah
diagram. Terdapat 6 macam diagram yang digunakan dalam penyajian data adalah
diagram batang, diagram garis, diagram lambang atau simbol, diagram pastel atau
lingkaran, diagram peta atau kartogram, diagram pencar atau diagram titik.
Prof. Dr. Sudjana, M.A., M., M.SC (2005 : hal. 21) Diagam batang adalah
data yang variabelnya berbentuk kategori atau atribut sangat tepat disajikan
dalam diagram batang. Data tahunanpun dapat pula disajikan dalam diagram ini
asalkan tahunnya tidak terdapat terlalu banyak. Untuk menggambar diagam batang
diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak yang berpotongan tegak lurus. Sumbu
datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yng sama, demikian pula sumbu
tegaknya. Skala pada sumbu tegak dengan skala pada sumbu datar tidak boleh
sama.
Diagram garis untuk menggambarkan keadaaan yang serba terus atau
berkesinambungan, seperti diagram batang, disini pun diperlukan sistem sumbu
datar dan sumbu tegk yang paling tegas lurus. Sumbu datar menyatakan waktu sedangkan sumbu tegaknya melukiskan kuantum data tiap
waktu.
Diagram lambang sering dipakai untuk mendapatkan gambran kasar sesuatu
hal dan sebagai alat visual bagi orang awam. Sangat menarik dilihat,
lebih-lebih jika symbol yang digunakan cukup baik dan menarik. Setiap satuan
jumlah tertentu dibuat sebuah symbol sesuai macam datanya. Kesulitan yang
dihadapi ialah ketika menggambarkan bgian imbol untuk satua yang tidak penuh.
Diagram lingkaran, untuk membuat diagram lingkaran, gambarkan sebuah
lingkaran lalu dibagi-bagi beberapa sector. Tiap sector melukiskan katagori
data yang terlebih dahulu diubah kedalam derajat. Dianjurkan titik pembagian
mulai dari titik tertinggi lingkaran. Diagram lingkaran ini sering digunakan
untuk melukiskan data atribut.
Diagram peta, diagram ini dinamakan juga kartogram. Dalam pembuatannya
digunakan peta geografis tempat data terjadi. Dengan demikian diagram ini
melukiskan keadaan dihubungkan dengan tempat kejadiannya. Diagram pencar, untuk
kumpulan data yang terdiri atas dua variabel, dengan nilai kuantitatif,
diagramnya dapat dibuat dalam system sumbu koordinat dan gambarnya akan
merupakan kumpulan titik-titik yang terpencar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar